QUA VADIS SEKOLAH NEGERI DAN SEKOLAH SWASTA

Abstract

Salah satu aspek pendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional adalah sarana dan prasarana pendidikan. Sebagian besar sekolah negeri di NTT menghadapi tantangan serius terkait sarana dan prasarana. Menurut data dari Kemendikbud Ristek tahun 2021, sekitar 3.886 sekolah di NTT masih kekurangan fasilitas dasar. Sebanyak 47.832 ruang kelas dalam kondisi rusak, dan lebih dari 60% SD, SMP, dan SMK memiliki akreditasi C. Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan hanya 4,69% siswa mencapai skor unggul dalam Ujian Nasional sebelumnya. Contoh kasus konkret adalah SMPN 2 Kupang Timur, yang memiliki tujuh ruang kelas rusak berat dan kekurangan buku pelajaran serta fasilitas olahraga. Meskipun demikian, sekolah ini tetap menunjukkan prestasi yang baik dan mendapat perhatian dari Komisi X DPR RI untuk perbaikan sarana dan prasarana.

Sekolah umum memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang signifikan mencakup beragam kurikulum yang ditawarkan. Pendidik di sekolah umum juga memiliki kualifikasi tinggi, yang menjamin pengajaran yang berkualitas. Perjalanan yang berat ini menjamin kompetensi pedagogis, yang mendorong pendidikan yang berkualitas

Meskipun ada fleksibilitas dalam desain kurikulum, biaya pendidikan menjadi tantangan yang signifikan. Biaya operasional sekolah swasta bergantung pada biaya-biaya ini, yang jauh lebih tinggi daripada di sekolah negeri. Akibatnya, beban keuangan ini membatasi banyak keluarga untuk mengakses manfaatnya