Lima Dokumen Keesaan Gereja

Abstract

Dalam ketegangan dinamis itulah proses pergumulan untuk merumuskan suatu dokumen gerejawi yang mencerminkan tetap dipeliharanya cita-cita gereja-gereja untuk terus bergerak menuju keesaan gereja di Indonesia. Pada awalnya dihasilkan paling tidak dua dokumen yaitu Tata Sinogi (Tata Sinode Gereja di Indonesia) dan Pemahaman Iman Bersama. Kedua dokumen ini belum dapat diterima dalam Sidang Raya DGI tahun 1967 di Makasar. Bersamaan dengan itu muncul suatu pemahaman baru yang lebih menekankan keesaan gereja yang lebih menekankan panggilan bersama di dalam gereja dan di tengah masyarakat. Pemahaman ini menekankan keragaman dalam kebersamaan (keesaan dalam keperlbagaian gereja), sambil tetap menyadari pentingnya menetapkan agenda panggilan bersama, pemahaman iman bersama, penerimaan terhadap perbedaan antargereja dan dukungan kelembagaan oikumenis. Perkembangan ini melahirkan Lima Dokumen Keesaan Gereja (LDKG) yaitu: Pokok-pokok Tugas Panggilan Bersama (PTPB), Pemahaman Bersama Iman Kristen (PBIK), Piagam Saling Mengakui dan Saling Menerima (PSMSM), Tata Dasar PGI Menuju Kemandirian Teologi, Daya dan Dana (MKTDD).